diposkan pada : 30-12-2020 16:38:50

Bahaya formalin bukan cuma sebagai pengawet makanan illegal, tapi juga bisa dari risiko profesi bahkan lingkungan sekitar. Pasalnya, zat ini ternyata sering digunakan dalam berbagai produk rumah tangga.

Saat mendengar kata formalin, Anda mungkin mengasosiasikanya dengan pengawet untuk jenazah. Anda bisa juga teringat dengan berita menghebohkan tentang bahaya formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan ilegal.

Dalam dunia ilmu pengetahuan, kedokteran, dan biologi, formalin memang digunakan untuk mengawetkan spesimen. Makhluk hidup atau potongan organ yang telah mati bisa disuntik dengan zat kimia ini untuk mencegah pembusukan dan kerusakan.

Obyek tersebut lalu disimpan dalam cairan pengawet berupa etanol atau isopropyl alcohol agar tidak rusak. Namun formalin ternyata tak hanya ada sebagai bahan pengawet.
Formalin di sekitar kita

Formalin berupa gas tidak berwarna, namun memiliki aroma yang kuat dan tajam. Ada yang mendeskripsikan aromanya seperti aroma acar. Bedanya, aroma formalin terasa menyesakkan.
Zat kimia yang juga disebut formaldehyde ini mudah terbakar dan sangat umum digunakan dalam produk-produk bangunan, kosmetik, sebagai pengawet di laboratorium, dan tentu saja sebagai pengawet jenazah.
Formalin juga sebetulnya ada di sekitar kita. Pasalnya, senyawa ini merupakan salah satu produk sampingan dari pembakaran BBM kendaraan bermotor, bahkan dihasilkan dalam jumlah kecil oleh sebagian besar tubuh makhluk hidup, termasuk manusia.

Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), formalin juga bisa ditemukan dalam rumah Anda . Berikut contohnya:

  • Rumah yang baru selesai dibangun dan direnovasi dengan pemasangan perabot kayu
  • Produk manufaktur dari kayu
  • Produk garmen dan tekstil lain yang digunakan sebagai bagian dari perabot rumah, misalnya karpet dan tirai
  • Produk rumah tangga, seperti deterjen, lem, dan cat tembok
  • Asap dari kompor gas
  • Beberapa jenis kosmetik
  • Rokok dan produk-produk tembakau lainnya
  • Obat-obatan dan vitamin
  • Makanan yang mengandung bahan pengawet
  • Pupuk
  • Beberapa jenis kabel elektronik
  • Bahaya formalin yang perlu diwaspadai
  • Formalin memang hampir selalu hadir di sekitar kita. Sebagian besar orang yang terpapar formalin dalam jumlah kecil tidak akan mengalami masalah kesehatan yang serius. Misalnya, paparan dari produk rumah tangga dan lingkungan sekitar.
  • Tubuh Anda juga sebetulnya memiliki kemampuan untuk memproses zat kimia ini dan mengubahnya jadi karbon dioksida hingga hanya kurang dari sepertiga jumlahnya yang yang masuk ke aliran darah.

Bahaya formalin akan muncul ketika jumlah paparannya berlebihan dan terjadi terus-menerus. Contohnya pada:

Orang-orang yang sensitif

Tetapi ketika kandungan formalin dalam udara memiliki kadar lebih dari 0,1 ppm, orang-orang yang sensitif terhadap formalin mungkin akan mengalami keluhan tertentu. Misalnya, mata berair dan perih seperti terbakar, hidung dan tenggorokan yang perih dan panas, batuk-batuk, mual, serta iritasi pada kulit.

Pekerja bidang manufaktur dan industri tertentu

Bahaya formalin yang paling serius dikaitkan dengan risiko terjadinya kanker pada para pekerja di bidang manufaktur dan industri lain yang mengalami paparan formalin dalam jumlah tinggi dan dalam jangka waktu lama.

Ilmuwan dan pekerja ruang jenazah

  • National Cancer Institute juga pernah melakukan penelitian mengenai bahay formalin. Riset ini dilakukan pada para ilmuwan di laboratorium yang sering menggunakan formalin saat bekerja dan pekerja di ruang jenazah yang bertugas melakukan pengawetan jenazah.
  • Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa para ilmuwan yang sering bekerja menggunakan formalin dan para pengawet jenazah memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker darah atau leukemia dan kanker otak daripada manusia pada umumnya.

Kenali gejala keracunan formalin secepatnya
Tanda-tanda keracunan formalin yang perlu Anda kenali dengan segera meliputi:

  • Gangguan pencernaan, seperti mual dan muntah
  • Gangguan saluran napas, seperti batuk-batuk dan sesak
  • Gangguan sistemik, seperti tekanan darah menurun, sakit kepala, dan jantung berdebar

Periksakan diri secepatnya apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut dan mencurigai adanya keracunan formalin.

  • Cara mengurangi paparan formalin

Karena paparan formalin bisa terjadi dari banyak sumber di sekitar Anda, ada baiknya Anda berhati-hati dan selalu berupaya meminimalisir paparannya di rumah, tempat kerja, dan lingkungan. Bagaimanakah cara mengurangi papran dan bahaya formalin tersebut?

  • Membuat ventilasi yang bagus

Pastikan ada ventilasi yang baik saat Anda menggunakan produk-produk yang mengandung formalin. Misalnya, membuka jendela atau pintu supaya ada sirkulasi udara dan kadar formalin di dalam ruangan bisa berkurang.

  • Tidak merokok dan menjauhi asap rokok

Hindari merokok dan paparan terhadap asap rokok. Bila Anda hendak merokok, lakukan di tempat terbuka. Misalnya, di teras atau halaman rumah. Jangan merokok di dalam rumah atau ruangan tertutup.

  • Mencermati kandungan dalam tiap produk

Rajinlah membaca kandungan dalam kemasan produk rumah tangga maupun kosmetik. Daftar komposisi ini biasanya tertera di label produk.
Usahakan untuk menghindari atau meminimalisir penggunaan produk-produk yang mengandung formalin sebisa mungkin.

  • Mencuci pakaian dan mainan anak

Cucilah pakaian atau mainan anak yang baru dibeli sebelum digunakan, terutama jika ada bau kimia yang menyengat dari produk tersebut.

Mencermati kemungkinan paparannya di rumah, tempat kerja, maupun lingkungan sekitar, Anda niscaya bisa menghindari bahaya formalin. Dengan ini, gangguan kesehatan akibat zat ini pun bisa dicegah.
Namun apabila Anda mencurigai bahwa paparan berlebihan telah terjadi, segera periksakan diri ke dokter. Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat menghindarkan Anda dari kondisi yang tak diinginkan.